Hubungan RI – Malaysia memanas sejak negara jiran ini mengklaim blok Ambalat — wilayah kedaulatan Indonesia — sebagai wilayahnya. Mendapat angin setelah di Mahkamah Internasional memenangkan klaim atas pulau Sipadan dan Ligitan, kini Malaysia melancarkan trick baru, mengklain pulau yang terletak di timur laut Kalimantan Timur sebagai wilayahnya.
Sebelumnya, hubungan kedua negara sedikit agak terganggu akibat persoalan tenaga kerja Indonesia. Banyak tenaga kerja kita di Malaysia yang diperlakukan tidak manusiawi: disiksa dan tidak sedikit yang tidak dibayar gajinya. Mereka yang mengalami nasib demikian diperlakukan seperti budak belian.
Untuk menyelesaikan masalah Ambalat, Presiden SBY disertai Pangab dan ketiga Kepala Staf Angkatan, selama dua hari berkunjung ke Pulau Sebatik untuk meninjau kesiapan pasukan-pasukan di daerah perbatasan. Di samping untuk meninjau situasi lapangan. Untuk itu, Presiden dan rombongan naik kapal perang RI (KRI) KS Tubun yang tengah sandar di Tarakan.
Sementara di Jakarta dan berbagai kota lainnya, demo anti Malaysia terus berlangsung. Termasuk enam anggota DPR ikut demo bersama puluhan pelajar dan mahasiswa di Kedubes Malaysia di Kuningan, Jakarta Pusat. Bendera Malaysia dibakar. Seorang anggota DPR, Permadi SH, dari PDIP menuduh Malaysia sebagai ‘neo kolonialisme’, lontaran yang sering dikemukakan Bung Karno saat konfrontasi dengan Malaysia (1963-1965).
Di Surabaya dan di tempat lain ada teriakan-teriakan ”Ganyang Malaysia’, juga ungkapan kemarahan rakyat pada saat konfrontasi 42 tahun lalu. Bahkan ada spanduk berbunyi: KOGAM – Komando Ganyang Malaysia -. Bung Karno dalam upaya memperhebat konfrontasi telah membentuk ‘Komando Ganyang Malaysia’.
Demo-demo anti Malaysia di seluruh tanah air terjadi, ketika Bung Karno pada tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta dihadapan apel sukarelawan yang dihadiri ratusan ribu rakyat mencanangkan Dwikora (Dwi Komando Rakyat). (1). Perhebat ketahanan revolusi Indonesia, dan (2) bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Serawak, dan Brunei.
Bung Karno memang dikenal sebagai orang yang dapat menggelorakan semangat rakyat. Dalam waktu singkat terhimpun jutaan sukarelawan dan sukarelawati. Setelah diseleksi, mereka di kirim ke daerah-daerah perbatasan. Seperti Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. Di antara sukarelawan ini terdapat dokter, mahasiswa, pemuda, dan wartawan. Sementara satuan-satuan ABRI yang juga mengklaim diri sebagai sebagai sukarelawan mulai merembes masuk ke wilayah Singapura dan Kalimantan Utara. Di sana mereka melancarkan operasi militer terhadap pasukan Inggris dengan satuan Gurkha-nya dari Tibet.
Karena itu, tidak heran kalau Kedubes Inggris di Jakarta juga menjadi sasaran demo. Pada 18 September 1963, hanya dua hari setelah Federasi Malaysia resmi berdiri, Kedubes Inggris dibakar dan lambang negara itu dicopot para demonstran. Pembalasan akibat pembakaran ini terjadi di Kuala Lumpur. Para diplomat Indonesia ditangkapi dan kedubes RI diserang. Pada Agustus 1964, 16 prajurit Indonesia ditangkap di Johor dan keesokan harinya 17 prajurit RI mendarat di selatan Johor.
Konfrontasi RI – Malaysia yang dibantu negara-negara Barat, sudah diambang perang terbuka. Armada ke-7 AS sudah memasuki perairan di Selat Lombok. KSAD Jenderal A Yani mengeluarkan ultimatun agar armada ke-7 segera meninggalkan perairan Indonesia. Hubungan dengan AS semakin tegang ketika Presiden AS Jhonson dan PM Malaysia Tengku Abdurahman Putra menandatangi pernyataan bersama.
Bung Karno yang marah besar memperingatkan AS bahwa hubungannya dengan Indonesia akan tambah runyam, dan bila terjadi apa-apa jangan salahkan Indonesia. Sementara demo-demo anti AS meluas diberbagai daerah. ”Go home Yankee”, di antara spanduk yang mereka bawa. Sementara kelompok kiri memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan mereka. Ketika itu terjadi dua blok : AS dan Uni Soviet. Kedua kekuatan ini saling bersaing agar negara-negara lain memihak kepada salah satu blok. Dalam konfrontasi dengan Malaysia, US berpihak pada RI.Waktu itu persenjataan kita banyak dari Uni Soviet.
Sementara Bung Karno dalam upaya melawan kekuatan Barat berhasil membentuk front internasional yang luas anti Malaysia. Meskipun banyak yang meragukan kredibilitas para peserta yang hadir. Dalam pidatonya Bung Karno kerap menyerang PM Malaysia Tengku Abdurahman. ”Tengku Abdurahman adalah tulen antek imperialis AS.” Bung Karno menyebutnya angkuh ketika Tengku mengatakan : ”Malaysia sudah ada, orang senang atau tidak senang. Kalau senang terimalah. Kalau tidak senang biarkanlah’.
Dalam pernyataannya yang ditujukan kepada AS, Bung Karno menyatakan bahwa sebetulnya ia melakukan hal itu diluar kemauannya. Seandainya tidak ada Komunike Bersama Johnson-Tengku, maka kata-kata saya ini takkan pernah diucapkan. Hasrat bersahabat dari pihak Indonesia terhadap AS sudah jelas sekali. Bahkan sesudah percobaan pendaratan Armada ke-VII ke Pekanbaru, bahkan sesudah pemboman-pemboman oleh Alan Pope. ”Dengan perasaan berat saya katakan bahwa komunike bersama Johnson-Tengku benar-benar keterlaluan. Benar-benar di luar batas,” kata Bung Karno.
Ketika artikel ini ditulis, Menlu Malaysia, Sayed Hamid Albar, dan Menlu Hasan Wirayudha tengah berupaya untuk menyelesaikan masalah kedua negara. Banyak pihak berharap agar sengketa dapat diselesaikan secara damai, tidak melalui jalur perang seperti masa konfrontasi.
Hajar Malaysia!. Hancurkan Malaysia!!! Boykot produk & seluruh kegiatan2nya!! Singkirkan Malaysia dari bumi Indonesia!!!
GANYANG MALAYSIA!!!!
pak.SBY seorang prajurit yang tidak pernah berjuang!!!
hehe..
Kita ini serumpun..damai-damailah, alangkah baiknya kalau yang kita GANYANG sifat ORDE BARU : KORUPSI dan KEBODOHAN!
SAMPAI DETIK INI KITA SELALU DIHINA MALAYSIA KARENA KITA DIANGGAP LEBIH MISKIN DARINYA, MENGAPA KITA MISKIN KARENA KORUPSI PENYEBAPNYA AYO TERUSKAN PERJUANGAN SOEKARNO TAPI YG KITA GANYANG KORUPSINYA DULU. ( MAU GANYANG KORUPSI DINEGRI SENDIRI AJA BELUM MAMPU DAN BELUM ADA KEMAUAN KOK MAU GANYANG NEGERI ORANG YG SEKARANG LEBIH PUNYA DUIT DAN PUNYA SENJATA YG LEBIH LENGKAP SEDANG KITA MAU BELI MINYAK TANAH BUAT RAKYAT AJA NGGAK PUNYA DUIT MIMPI KALI YE… )
hapus malaysialan dari peta dunia.
buka pendaftaran sukarelawan, persenjatai. kami siap sebagai rakyat indonesia.
kami siap menjadi bom bunuh diri di malaysialan.
maju……