Inilah gedung Boplo akronim untuk Bouwploeg, nama perusahaan real estate yang didirikan arsitek PAJ Moojen (1879-1955), ketika pada tahun 1920-an sampai 1940-an membangun kawasan Menteng sebagai pemukiman modern pertama di Batavia. Di gedung yang kini menjadi Masjid Cut Mutia, Jakarta Pusat, Moojen selaku direktur utama NV de Bouwploeg, membangun Menteng dengan menjadikannya sebagai kota taman pertama meniru daerah Minerva (laan) di Amsterdam. Nama perusahaan de Bouwploeg oleh lidah Betawi disebut Boplo. Sayangnya nama Boplo telah diganti menjadi Jl RP Soeroso. Kini nama Boplo hanya tersisa untuk stasion KA dan nama pasar di belakangnya.
Ketika Menteng dibangun perusahaan-perusahaan Belanda terutama bidang perkebunan sedang menghadapi kejayaan hingga banyak berdatangan para pemilik modal dari Belanda dan Eropa. Untuk menampung mereka dibangunlah Menteng yang sampai kini masih tetap merupakan kawasan elite di Jakarta.
Seorang tokoh arsitek nomor satu Belanda ketika berkunjung ke Batavia sebelum Perang Dunia II menyebutkan Menteng sebagai Europese burt (kawasan Eropa) dan Minerva sebagai lingkungan yang chic (kelas tinggi). Ketika foto ini diabadikan tahun 1920’an, tampak sebuah traktor tengah mengaspal jalan sementara rumah-rumah masih belum banyak jumlahnya.
Sesudah tahun 1918 bersamaan dengan meninggalnya si perancang, NV de Bourploeg dinyatakan pailit. Sesudahnya gedung ini digunakan sebagai kantor pos pembantu, lalu menjadi tempat AL Jepang pada saat Perang Dunia II. Sesudahnya dimanfaatkan oleh Staatspoorweg (jawatan Kereta Api masa Hindia Belanda). Setelah kemerdekaan (1954-1964) digunakan sebagai Dinas Perumahan, kemudian sekretariat DPRGR dan MPR (1964-1970) dan Kantor Urusan Agama (KUA) yang sekaligus berfungsi sebagai masjid hingga saat ini.
Kawasan Menteng yang sampai tahun 1970-an dibanggakan sebagai tempat tinggal para diplomat, menteri dan presiden, sekarang sudah tidak asri dan menyegarkan lagi. Rumah-rumah yang dulu hijau royo-royo kini telah dibongkar, sementara lalu lintas dari pagi hingga malam macet.
Kini Menteng sudah tidak lagi jadi impian ketika pertama kali dibangun sebagai kota taman pertama di Batavia. Bangunannya pun sudah campur aduk berbeda ketika masih tertata baik dan diisi dengan bangunan bergaya selaras satu sama lain.
Tinggalkan Balasan